Rabu, 01 Juni 2011

Mantan Kadis Syariat Islam Bantah Dicopot

Sumber : Serambi Indonesia : Wed, Apr 29th 2009, 09:35
JEURAM - Mantan Kepala Dinas Syariat Islam (DSI) Kabupaten Nagan Raya, Said Hamazali SPd, mengaku dirinya bukan dicopot dari jabatan Kadis melainkan atas dasar permintaan sendiri untuk mundur dari jabatan. Tindakan ini dilakukan akibat ia hanya diberi tugas sebagai pejabat yang menerima dan menandatangani surat saja, sedangkan pekerjaan dan program telah dijalankan lembaga lain. Said Hamazali yang menghubungi Serambi, Selasa (28/4), mengatakan, dirinya diganti bukan karena suatu kesalahan, melainkan atas permintaan pribadinya sendiri pada tanggal 20 April 2009 lalu. “Selama ini saya telah berusaha mengundurkan diri dari jabatan, namun tetap saja tak disetujui bupati. Namun baru kali ini permohonan saya ini disetujui setelah berulangkali saya lakukan,” ungkapnya.

Menurut Said, penyebab ia mundur bukan karena tidak bisa bekerja atau bermasalah. Tindakan ini diambil karena tak tahan oleh perlakuan yang dinilainya tak adil. Keberadaan ia sebagai Kadis hanya sebagai pajangan sedangkan program dijalankan oleh dinas lainnya. Konsekuensi dari hal ini ia beserta bawahannya tak bisa melakukan tugas akibat semua program telah diserobot oleh SKPD lain. Contoh, untuk penertiban syariat Islam mereka selaku dimaki-maki masyarakat karena dinilai tak tegas dalam melakukan penindakan, namun hal itu tetap saja tak bisa dilakukan pihaknya mengingat kini personel WH telah pindah ke Satpol PP.

Ia berinisiatif mundur dari jabatan karena keberadaan dirinya di Dinas Syariat Islam Nagan Raya itu tak berfungsi sama sekali, melainkan sebagai pejabat yang menerima dan menandatangani surat masuk dan keluar saja. “Ini perlu saya luruskan di media sehingga masyarakat tahu mengapa saya mundur dari Dinas Syariat Islam Kabupaten Nagan Raya,” katanya.(di)

Tarikat Syatariyah Nagan Raya Shalat Aidil Adhar


Nagan Raya – Sekitar lima ribuan umat agama islam Tarikaq Nasyabhandiyah di Kabupaten Nagan Raya melaksanakan Shalat Aid IdulAdha 1431 Hijriyah di Masjib Pelekung, Nagan Raya. Menurut mereka, Hisap jatuh pada hari Senin (15/11) kemarin. 

Said Hamazali Spd, Imum Masjid Pelekung, mengakui jika jatuhnya hari raya Idul Adha kali ini pada Senin (15/11). Hal ini dikatakannya, berdasarkan penglihatan ilmu suluh dan Hisap yang mereka miliki. “Jadi berdasarkan penglihatan, kami dari Tarikaq Nasyabhandiyah menetapkan hari ini sebagai Hari Raya Idul Adha 1431 H,” katanya kemarin.


Zubaidah (45), seorang pengikut Tarikat Syatariyah, mengaku kepada wartawan, jika mengikuti secara tulus penetapan hari lebaran yang disebutkan oleh Tarikaq Nasyabhandiyah. Sebab, katanya, kepercayaan demikian telah dilakukan secara turun temurun oleh leluhur mereka.

Shalat Aid Idul Adha kali kemarin, dipercayai oleh kaum Tarikat Syariyah juga sebagai ibadah naik haji-nya para kaum berekonomi lemah.

Sementara berdasarkan penetapan Departeman Agama Islam Indonesia, Hari Raya Idul Adha 1431 H, jatuh pada Rabu 17 November 2010.(Den)
http://dpcgranatacehbarat.blogspot.com/

Kadis Syariat Islam dan Kabag Pemerintahan Dicopot


Sumber : Serambi Indonesia : Tue, Apr 28th 2009, 09:23 
JEURAM - Bupati Nagan Raya, Drs T Zulkarnaini, Senin (27/4) menjelang siang, menggelar mutasi bagi untuk kalangan PNS dan pejabat di jajaran pemkab setempat. Dalam mutasi kali ini, Kadis Syariat Islam Said Hamazali SPd dicopot dari jabatannya dan dikembalikan ke tempat semula menjadi guru pada SMPN 4 Seunagan, sedangkan penggantinya diisi oleh Drs Abdul Kadar Abdullah yang sebelumnya menjabat sebagai staf ahli bupati bidang pemerintahan.

Sementara Samsul Baharuddin SPd yang sebelumnya menjabat sebagai Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) dicopot dari jabatannya karena menunggu masa pensiun. Jabatan yang ditinggalkan dalam keadaan lowong dan ditunjuk pejabat lainnya sebagai pelaksana tugas di lembaga itu.

Selain itu, Kabag Pemerintahan Setdakab Nagan Raya, Mansuriadi SE dicopot untuk selanjutnya ditempatkan sebagai staf ahli bidang pemerintahan. Pejabat lain hanya mengalami pergeseran saja diantaranya Ir Amri yang sebelumnya menjabat sebagai Asisten II Setdakab dimutasi sebagai Kadistannak setempat, sedangkan jabatan yang ditinggalkan diisi oleh Ir Malsafuadi yang sebelumnya menjabat sebagai Kadis Tata Kota.

Kemudian Jabatan Kadis Tata Kota diisi oleh Ir Arkam dari sebelumnya sebagai Kadis Pengairan, sedangkan posisi SKPD yang ditinggalkannya itu hingga saat ini masih lowong. Dan total pejabat dan PNS yang terkena mutasi kemarin itu berjumlah sebanyak 89 orang orang yang terdiri dari eselon II, III, dan IV.

Bupati T Zulkarnaini menyatakan, mutasi merupakan bagian dari penyegaran organisasi yang merupakan suatu keharusan guna meningkatkan kinerja pejabat publik. Dirinya minta kepada pejabat yang dilantik supaya tak malas dalam bekerja dan lebih meningkatkan prestasi kerja guna melanjutkan pembangunana di wilayah itu. Secara tegas, T Zulkarnaini memperingatkan para pejabat di wilayah itu supaya tak bersifat bohong dan tak jujur dalam melaksanakan tugas yang diemban.(di)

Aparat Desa di Beutong Dilatih Penguatan Kelembagaan


Sumber : Serambi Indonesia : Tue, Feb 1st 2011, 09:17 
JEURAM - Lebih kurang 500 orang aparat desa dari Kecamatan Beutong, Nagan Raya, Senin (31/1) mengikuti pelatihan penguatan kelembagaan gampong di Aula Setcam setempat. Pelatihan tersebut dibuka Bupati Nagan Raya Drs T Zulkarnaini.

Dalam kesempatan itu Zulkarnaini mengatakan, sudah cukup banyak keuchik yang berurusan dengan hukum terkait dengan pengelolaan keuangan desa di Aceh. “Saya mengharapkan para keuchik di Beutong agar tidak ada melakukan hal-hal yang melanggar hukum,”pinta Zulkarnaini.

Menurutnya, dengan adanya pelatihan bagi 500 orang aparatur gampong tersebut, diharapkan setiap pengelolaan keuangan negara yang dilakukan oleh keuchik maupun aparatur lainnya, bisa lebih maksimal dan terhindar dari perbuatan yang melanggar hukum.

Disisi lain, Bupati Nagan Raya juga mengimbau kepada seluruh aparatur desa untuk terus menjaga situasi keamanan dan ketertiban di kalangan masyarakat dan terhindar dari unsur politik praktis, menjelang pelaksanaan Pilkada. Adapun pemateri dalam kegiatan yang dilaksanakan selama dua hari itu masing-masing, Asisten I Setdakab Drs T Nahrensyah, Kepala BPMPKB Said Azman SH, serta Kepala Inspektorat Nagan Raya, Mustafa SE.(edi)

Akhirnya Pemkan Salurkan Sisa Dana PNPM


Sumber : Serambi Indonesia : Fri, Dec 24th 2010, 10:58 
JEURAM - Setelah tertunda bebeberapa bulan, akhirnya Pemkab Nagan Raya menyalurkan sisa dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri sebesar Rp 2 miliar.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Nagan Raya, Said Azman SH kepada Serambi, Selasa (21/12) mengatakan, penyaluran sisa dana PNPM yang bersumber dari APBK Tahun 2010 itu dilakukan setelah Bupati Drs HT Zulkarnaini mempelajari dan mengevaluasi secara keseluruhan program PNPM yang dilaksanakan masyarakat di wilayah itu dengan hasil yang sangat memuaskan.

Menurut Said Azman, dengan disalurkannya sisa dana PNPM Nagan Raya tahun 2010 ini, maka harapan kabupaten setempat untuk mendapatkan program yang dicanangkan pemerintah itu bisa dilaksanakan lagi dalam tahun 2011 mendatang.

Bahkan dalam tahun depan, dana PNPM Nagan Raya yang dialokasikan oleh pemerintah itu naik menjadi Rp 23,5 miliar (sharing APBK Rp 4 miliar) dari dana tahun sebelumnya Rp 18 miliar saja. Sehingga pada tahun depan, setiap kecamatan di wilayah itu akan memperoleh dana PNPM Rp 3 miliar/kecamatan.

Apalagi program PNPM yang dilaksanakan selama ini oleh masyarakat di pedesaan, kata Said Azma, difokuskan pada pemeberdayaan perekonomian masyarakat kecil dalam bentuk usaha simpan pinjam untuk menjalankan usaha, serta pembangunan sarana dan prasarana yang selama ini sangat dibutuhkan oleh public, pungkasnya.(edi) 

Dana PNPM Nagan Rp 19 Miliar


on, Mar 21st 2011, 08:26 
JEURAM - Dana Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri untuk Kabupaten Nagan Raya tahun 2011 mencapai Rp 19 miliar. Dana bantuan pemerintah tersebut diharapkan akan dapat meningkatkan pembangunan di desa dan mampu memakmurkan masyarakat.

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Keluarga Berencana (BPMKB) Kabupaten Nagan Raya, Said Azman SH kepada Serambi, Minggu (20/3), mengatakan dana PNPM sebesar Rp 19 miliar itu baru bisa digunakan setelah adanya musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) yang digelar di tingkat kabupaten.  “Sesuai aturan, penggunaan dana dimaksud harus dituangkan dalam Musrenbang yang digelar di kabupaten,” katanya.(edi)

DANA DAMPINGAN BELUM CAIR, PROYEK PNPM NAGAN TERKENDALA


Mon, Nov 8th 2010, 15:21
JEURAM - Kegiatan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri di Nagan Raya yang dilaksanakan setiap kelompok masyarakat kini menuai kendala. Bahkan kelompok masyarakat penggerak proyek tersebut dilaporkan juga terjerat utang, karena dana dampingan yang telah dianggarkan dalam APBK tahun 2010 sebesar Rp 2 miliar, hingga kini belum cair.

Ketua Komisi D DPRK Nagan Raya, Danda Runtala kepada Serambi Minggu (7/10) mengatakan, berdasarkan laporan diterimnya kebanyakan kelompok masyarakat kini terjerat utang rata-rata mencapai hampir Rp 2 miliar.

Mengingat, sebagian besar program yang sebelumnya telah disusun bersama dan telah mendapat persetujuan bersama komponen masyarakat untuk dilaksanakan, ternyata uang dana sharing yang dianggarakan dalam APBK belum bisa dicairkan.

“Saya heran, mengapa dana dampingan itu tak bisa dicairkan, padahal, berdasarkan hasil penelusuran kami ke pihak BPM Nagan Raya, prosedur pencairan telah dilengkapi pertengahan bulan Juli 2010 lalu,” katanya.

Padahal, kata Danda, berdasarkan hasil pemeriksaan dan audit yang dilakukan Insektorat/Badan Pengawasan Daerah (Bawasda) Kabupaten Nagan Raya beberapa waktu lalu, sebagian besar program yang sebelumnya telah dilaksanakan oleh masyarakat itu telah rampung dikerjakan. Dan hanya tinggal menunggu pencairan uangnya saja guna menuntaskan proses pembayaran hutang piutang oleh kalangan masyarakat pada pihak ketiga, selaku penyedia material bahan bangunan.

Selain persoalan hutang yang kini membelit kelompok pelaksana PNPM yang tersebar di 222 desa di Nagan Raya, kata Danda, program PNPM untuk tahun 2011 mendatang juga terancam penalti alias tak bisa dilanjutkan lagi. Mengingat program PNPM Mandiri yang dilaksanakan dalam tahun ini bermasalah.

Karenanya Danda berharap supaya persoalan itu supaya segera diperjelas, sehingga tak menimbulkan penafsiran negative dari kalangan masyarakat, mengingat dana sebesar Rp 2 miliar yang sebelumnya telah disetujui dalam pengesahan APBK Tahun 2010, justru tak bisa dicairkan.                                                 

Telah sesuai

Kepala Badan Pemberdayaan Masyarakat (BPM) Nagan Raya, Said Azman SH yang dikonfirmasi Serambi kemarin mengakui dana tambahan dari Pemkab Nagan untuk proyek PNPM belum cair. Namun, Azman juga mengaku tak tahu kenapa dana itu belum bisa ditarik, mengingat pengelolaan dana itu ditangani oleh pihak DPKKAD Nagan Raya.  Sedangkan prosedur untuk pencairan uang itu sendiri, ungkapnya, telah dilengkapi dan sesuai aturan yang ada.(edi)